|
Sajak sempena Hari Guru
ENGKAU NILAM CAHAYA ZAMAN
Tiada kata bisa mengingkari jasamu
wahai guru kami
apabila hari penuh erti sama kita rayakan
tanpa gamat suara dentuman rebana ubi
tapi cukup mekarnya mawar di hati
yang tak mungkin hilang
harumannya berganti.
Kalau nelayan
betapa lautan tak terpisahkan
khazanahnya hidup dan pekerti
seperti guru kaya ilmu dan rela
memberi tak menghitung untung rugi
apa gelombang atau tenang
engkau bekalkan kami
sehingga sekolah takkan bernama
tanpa jasamu terukir
di calitan aksara bahasa.
Begitu dataran subur tumbuh
berpupuk engkau hijaukan maya
kami engkau belai tak terhitung peluh
tak kau rela subur kami
teracun haloba pesona
hasil yang kami peroleh pun
engkau cukup bersyukur
engkau hantar kami ke gerbang jaya
tapi engkau termanggu di hari tua
kenangan apa engkau harapkan lagi
selain kami berjasa kepada pertiwi.
Guru kami batu pejal gunung tinggi
yang menampung kaki kami menyapu awan
kami bisa melihat saujana sampai jauh
engkau luluh utuh seperti nian kalbu
engkau harap sungguh tanpa untungan laba
kami tekun tahan kikir asah jadi
lalu kami sahut cabaran ganti
junjung kami erti budi kaya pekerti
kami terhutang tak mampu lagi melunasi.
Guru kami, engkau kristal permata pejal
yang membekalkan prisma warna murni
dada kami gilapan bersih kapas suci
lalu kau gilapan bersih kapas suci
lalu kau titipkan hala tuju arah pilihan
lalu cahaya pancaran telus
ke seluruh persada bangsa
kami pun sempurna membina negara maju
engkau semangat di nubari
negara cemerlang engkau bayangan
kemurnian tulusnya
bahagia warga harmoni segala
itulah jasamu yang harum di taman bangsa.
Guru kami, terimalah ucap dirgahayu kami
setulus dan bahagia kami menjadi muridmu
di hari penuh kalungan kembang
semerbak aroma ke persada alam terbentang
guru kami - engkau nilai cahaya zaman!
MARZUKI ALI
Kuala Lumpur 20 Mei 2001
-
Petikan dari Berita Harian 15/5/2005
|
